REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menyusul aksi penolakan kenaikan BBM,
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organ Mahasiswa
se-Jabodetabek bakal menggelar aksi turun ke jalan. Namun, terbetik
kabar bahwa aksi itu sendiri diboncengi oleh elite politik.
Koordinator BEM se-Jabodetabek Rahmat Sholeh mengatakan, para
mahasiswa akan melakukan aksi sendiri menyikapi kebijakan pemerintah
yang terkesan pro asing itu. Dijelaskannya, memang ada gerakan aksi pada
12 Maret mendatang. Mereka terdiri atas Aliansi BEM dan Organ Mahasiswa
Jabodetabek, BEM Nusantara Jabodetabek, BEM se-Bekasi, BEM Batavia
Raya, dan Gemanusa. Ada juga dari Perhimpunan Mahasiswa Jakarta, BEM
Univiversitas Bhayangkara Jakarta Raya, BEM Univiversitas Trisakti,
Hijau Muda Nusantara, dan Aliansi mahasiswa Menggugat.
Namun, Rahmat menyatakan, pihaknya tidak bakal bergabung dalam aksi
itu. BEM se-Jabodetabek tidak ikut terlibat dalam aksi itu lantaran
telah dimanfaatkan oleh elit politik tertentu dengan tujuan politik
praktis. "Partai oposisi yang sering memainkan isu itu untuk
menggerakkan mahasiswa menolak kenaikan BBM," katanya.
Rahmat lebih memilih cara menyuarakan penolakan terhadap penguasaan
asing yang berlebih terhadap kekayaan migas. Atas dasar itu, pihaknya
mendesak pemerintah untuk segera menasionalisasi aset-aset asing yang
menguasai migas nasional untuk kepentingan rakyat Indonesia. "Cara ini
lebih rasional sebab sudah diterapkan di beberapa negara di Amerika
Latin," jelasnya
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/10/m0n80z-aksi-demo-mahasiswa-tolak-bbm-diboncengi-elite-politik
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/10/m0n80z-aksi-demo-mahasiswa-tolak-bbm-diboncengi-elite-politik