Sabtu, 18 Februari 2012

DAMASKUS - Puluhan polisi intelijen Suriah dikabarkan membangkang, mereka pun melarikan diri dari markasnya. Aktivis mengatakan, peristiwa ini merupakan peristiwa pembangkangan massal dari kubu aparat keamanan Suriah yang pertama.

Baku tembak terjadi pada Sabtu pekan lalu setelah para pembangkang itu melarikan diri dari komplek militer di Kota Idlib. Sebanyak 10 orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu.
"Kendaraan lapis baja di luar barak tampak dipanggil untuk membantu para pasukan Suriah untuk bertahan. Bunyi tembakan AK-47 dan senapan mesin tampak terdengar hingga subuh," ujar seorang aktivis, seperti dikutip Reuters, Senin (5/12/2011).

Menurut pihak oposisi Suriah, 16 pasukan Suriah membangkang dan melarikan diri dari Idlib Minggu kemarin. Peperangan pun tampak terjadi antara kelompok pembangkang dan pasukan loyalis Presiden Bashar al Assad.

Jumlah pembangkang dari Suriah dikabarkan sudah mencapai ribuan di negara Arab yang didominasi oleh penganut paham Sunni tersebut. Konflik sektarian juga kerap terjadi di Suriah.
Menurut Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jeffrey Feltman, Presiden Assad kerap memprovokasi konflik antara sekte Alawite yang mendominasi kubu militer dan para penganut paham Sunni.

Namun bagi Assad, penggunaan militer itu ditujukan untuk menjaga kedaulatan Suriah dari intervensi Barat yang menuding adanya konflik sektarian di Suriah.

Sumber :
http://berita.plasa.msn.com/internasional/okezone/article.aspx?cp-documentid=5616978

Tidak ada komentar:

Posting Komentar