Sabtu, 18 Februari 2012

Mantan Kepala Intelijen Khadafi Tertangkap


 
Saif al Islam Khadafi (kiri) dan Abdullah Sanussi (kanan) (Foto: Reuters)

Setelah sebelumnya berhasil meringkus putra Moammar Khadafi, Saif al-Islam Khadafi, Dewan Transisi Nasional (NTC) mengklaim berhasil menangkap ahli mata-mata di rezim Khadafi, Abdullah Sanussi.
Sanussi yang dikenal sebagai Kepala Dinas Intelijen Libya di masa Khadafi masih berkuasa, ditangkap pada Minggu kemarin. Penangkapan terhadap Sanussi ini berlangsung di rumah adik perempuannya wilayah Al-Guira. Demikian diberitakan Associated Press, Senin (21/11/2011).

Menurut Dewan Militer Wadi Shati, yang menangkap tokoh utama intelijen Libya itu, Sanussi ditangkap tanpa melakukan perlawanan. Penangkapan atas Sanussi ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua NTC Abdel Hafiz Ghoga.

Selama dalam pelariannya, Sanussi masuk dalam daftar pencarian orang dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Bersama dengan Saif al-Islam Khadafi, dirinya dituduh melakukan kejahatan atas kemanusiaan, dimana surat perintah penangkapannya dikeluarkan pada 27 Juni lalu.

Pria berusia 62 tahun ini dianggap sebagai yang memberikan perintah langsung pembunuhan terhadap pihak oposisi pemerintah. Insiden itu dikabarkan terjadi di Benghazi saat merebaknya aksi protes terhadap kekuasaan Moammar Khadafi.

ICC menggambarkan Sanussi sebagai salah satu sosok di balik kekuatan rezim Khadafi yang dinilai represif dan berkuasa penuh di Libya.

Dia juga dicari oleh pihak Prancis atas serangan terhadap maskapai penerbangan Prancis UTA yang menewaskan 170 jiwa, pada 1999 lalu. Prancis pun memvonisnya bersalah secara in absentia dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.

Penangkapan terhadap Sanussi berlangsung satu hari setelah Saif al-Islam Khadafi tertangkap di Zintan pada Sabtu pekan lalu. Saif ditangkap oleh Brigade Zintan setelah jatuh dalam perangkap kelompok militer di wilayah tersebut.

NTC pun memutuskan bahwa Saif al-Islam Khadafi akan diadili di Libya. Kepastian ini menyudahi spekulasi, dimana Saif akan diadili setelah ditangkap Sabtu pekan lalu.

Menteri Informasi Libya Mahmoud Shammam mengatakan, keputusan yang diambil oleh NTC ini akan dibicarakan oleh penyelidik dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengunjungi Libya hari ini. Saif selama ini memang masuk daftar pencarian orang ICC atas dugaan kejahatan atas kemanusiaan.

Penahanan dan proses pengadilan terhadap Saif akan menjadi ujian bagi pihak Dewan Transisi Nasional. Pengaruh mereka untuk mengorganisir faksi nasional di Libya akan tampak dalam masalah ini.

Dunia internasional tidak ingin Saif mendapatkan nasib serupa dengan ayahnya, Moammar Khadafi, yang tewas di tangan rakyatnya sendiri. 

Sumber :
http://keguruan.umm.ac.id/id/internasional-umm-173-mantan-kepala-intelijen-khadafi-tertangkap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar