Sabtu, 18 Februari 2012

Dokumen Intelijen Inggris Hilang Saat Serangan Kedubes

NEW YORK - Serangan yang dilakukan terhadap Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran, menyisakan kekhawatiran. Menurut laporan, warga yang memasuki komplek kedutaan itu berhasil mengambil dokumen rahasia milik Inggris.

Menurut media Iran, sekira 150 mahasiswa turut terlibat dalam aksi protes yang berakhir dengan penyerangan kedubes ini. Beberapa laporan menyebutkan mereka mengambil paksa dokumen intelijen serta dokumen rahasia lainnya.

Polisi pun berhasil mendesak mahasiswa ke luar kompleks kedubes. Polisi menangkap 12 pengunjuk rasa saat mereka keluar kedutaan dan membawa mereka ke kantor polisi di Teheran.

Sementara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon mengaku terkejut dan marah besar atas serangan yang dialami oleh Kedubes Inggris ini.
Ban Ki Moon terkejut bahwa warga Iran bisa merangsek masuk ke dalam kompleks Kedutaan Inggris yang seharusnya dijaga dengan ketat. Untuk itu, Ban meminta pihak berwenang Iran melakukan cara apapun agar kejadian serupa tidak terulang.

"Sekjen PBB (Ban Ki Moon) mengaku terkejut dan marah saat mendengar insiden di Teheran, dimana para pengunjuk rasa masuk ke dalam Kedutaan Inggris, dan sempat menahan serta merusak properti," pernyataan pihak PBB seperti dikutip AFP, Rabu (30/11/2011).

Ban pun menyambut baik pernyataan kecaman Dewan Keamanan PBB (DK PBB) atas insiden yang terjadi. Pihaknya mengharapkan penyelidikan atas insiden dapat dilakukan.
Pemerintah Iran sendiri menyampaikan penyesalannya atas peristiwa ini. Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, tindakan penyerangan ini tidak dapat diterima.

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan, mereka menghormati hukum internasional yang mengatur perlindungan terhadap para utusan diplomatik negara lain.

Sumber :
http://berita.plasa.msn.com/internasional/okezone/article.aspx?cp-documentid=5598649

Tidak ada komentar:

Posting Komentar