NEW YORK - Serangan yang dilakukan terhadap Kedutaan Besar Inggris di
Teheran, Iran, menyisakan kekhawatiran. Menurut laporan, warga yang
memasuki komplek kedutaan itu berhasil mengambil dokumen rahasia milik
Inggris.
Menurut media Iran, sekira 150 mahasiswa turut terlibat
dalam aksi protes yang berakhir dengan penyerangan kedubes ini. Beberapa
laporan menyebutkan mereka mengambil paksa dokumen intelijen serta
dokumen rahasia lainnya.
Polisi pun berhasil mendesak mahasiswa ke
luar kompleks kedubes. Polisi menangkap 12 pengunjuk rasa saat mereka
keluar kedutaan dan membawa mereka ke kantor polisi di Teheran.
Sementara
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon
mengaku terkejut dan marah besar atas serangan yang dialami oleh Kedubes
Inggris ini.
Ban Ki Moon terkejut bahwa warga Iran bisa merangsek
masuk ke dalam kompleks Kedutaan Inggris yang seharusnya dijaga dengan
ketat. Untuk itu, Ban meminta pihak berwenang Iran melakukan cara apapun
agar kejadian serupa tidak terulang.
"Sekjen PBB (Ban Ki Moon)
mengaku terkejut dan marah saat mendengar insiden di Teheran, dimana
para pengunjuk rasa masuk ke dalam Kedutaan Inggris, dan sempat menahan
serta merusak properti," pernyataan pihak PBB seperti dikutip AFP, Rabu
(30/11/2011).
Ban pun menyambut baik pernyataan kecaman Dewan
Keamanan PBB (DK PBB) atas insiden yang terjadi. Pihaknya mengharapkan
penyelidikan atas insiden dapat dilakukan.
Pemerintah Iran sendiri
menyampaikan penyesalannya atas peristiwa ini. Kementerian Luar Negeri
Iran mengatakan, tindakan penyerangan ini tidak dapat diterima.
Kementerian
Luar Negeri Iran juga mengatakan, mereka menghormati hukum
internasional yang mengatur perlindungan terhadap para utusan diplomatik
negara lain.
Sumber :
http://berita.plasa.msn.com/internasional/okezone/article.aspx?cp-documentid=5598649
Tidak ada komentar:
Posting Komentar