Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara RI saat ini sedang
melakukan identifikasi pelaku penganiayaan dan pembakaran yang
mengakibatkan dua anggota informan polisi tewas, yakni Christian Marco
Siregar dan Ricardo Jefferson Sitorus.
"Saat ini Polresta
Medan sudah mengidentifikasi beberapa orang yang diduga menjadi pelaku
penganiayaan dan pembakaran terhadap informan polisi," kata Kepala
Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol. Saud Usman
Nasution di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut berdasarkan saksi,
bukti rekaman, dan adanya petugas yang ada di lapangan yang sedang dalam
pengejaran kepada para pelaku, ujarnya.
Kasus pembakaran dan
penganiayaan terhadap anggota Polri dan informan yang terjadi pada saat
mereka ingin melakukan penyelidikan adanya bandar togel di Desa Lau
Bakeri, Minggu (26/2).
"Saat itu, Brigadir Albertus Sibua
beserta empat orang informan yang selama ini membantu beliau dalam
mendapatkan informasi, yaitu Ricardo Sitourus, Siregar, dan dua informan
yang selamat berinisial MMP dan BI," kata Saud.
Pada hari
kejadian sekitar pukul 18.00 WIB, informan atas nama Ricardo Sitorus
mendapatkan telepon dari daerah Tuntungan bahwa di Desa Lau Bakeri ada
bandar judi toto gelap (togel) sedang melakukan aktivitas, katanya.
Atas
informasi tersebut, anggota Polri beserta rekannya dengan menggunakan
kendaraan kijang Inova berpelat nomor polisi BK 10 HK berangkat. Begitu
tiba di Desa Lau Bakeri, mereka memantau kegiatan bandar togel
berinisial K. Tak lama berselang mereka turun dari mobil, si bandar
togel tersebut meneriakinya maling.
"Di sana sedang banyak
masyarakat. Karena diteriaki maling, maka masyarakat langsung mengejar
anggota kami dan temannya. Karena massa sangat besar, akhirnya mereka
masuk ke mobil untuk menghindar, kemudian mereka dikejar oleh sekitar
sepuluh unit sepeda motor," kata Saud.
Di tengah jalan, kelimanya dihadang dan berhenti. Saat berhenti massa menggoyang-goyangkan mobil dan menyuruh yang ada di dalam mobil untuk turun.
Pada saat itu, Brigadir Albertus Sibua sempat
mengatakan bahwa dirinya polisi. Namun, masyarakat tidak percaya dan
meminta si pengendara turun. Setelah turun, mereka dipukuli.
Albertus
Sibua berhasil meloloskan diri ke arah hutan beserta dua orang informan
berinisial MMP dan BI, sementara dua orang lainnya tertangkap dan
dipukuli massa. Beberapa anggota intel dari Polsek Kutalimbaru datang
untuk membantu dua informan tersebut, namun tidak bisa karena massa
lebih besar, katanya.
Saud mengatakan bahwa kedua informan
diseret dan masuk ke dalam mobil, kemudian dibakar berakibat mobil
terbakar dan kedua orang informan ini, yakni Ricardo Sitorus dan Siregar
ini terbakar.
Hal itu, kata dia, merupakan suatu pelajaran
bagi semua pihak, khususnya bagi Polri, di dalam penindakan togel yang
merupakan permainan perjudian.
Kendati melanggar Pasal 302
KUHP, perbuatan yang dilarang itu banyak masyarakat yang menyukainya.
Dan, dalam memberantasnya butuh risiko dan pengorbanan di lapangan.
"Kami tanpa adanya informasi di lapangan, sulit rasanya menumpas hal tersebut," kata Saud.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/polri-identifikasi-pelaku-pembakaran-dua-informan-polisi-070420768.html;_ylt=AoEAGL8xywb5IpGrJfA9Nut9V8d_;_ylu=X3oDMTFydXBqbWVsBG1pdANJbmZpbml0ZSBCcm93c2UgU3BsaXQEcG9zAzIEc2VjA01lZGlhSW5maW5pdGVCcm93c2VMaXN0;_ylg=X3oDMTMxYjVvdjQzBGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDYmRlYzJhOGYtZTZiMC0zNWI4LTg5OTUtODFhNjFlYjJjNmUxBHBzdGNhdANuYXNpb25hbARwdANzdG9yeXBhZ2UEdGVzdAM-;_ylv=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar