Praha – Setelah 45 tahun baru
terungkap dengan jelas, bahwa agen-agen rahasia Cekoslowakia iku
terlibat langsung dalam peristiwa yang kita kenal dengan Gerakan 30
September 1965.
Agen-agen rahasia Cekoslowakia sejak akhir
50-an berusaha untuk melemahkan posisi Amerika. Kegiatan-kegiatan
intelijen Cekoslowakia mengakibatkan destabilisasi keseluruhan dalam
negara, yang akhirnya digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada
September 1965 untuk merebut kekuasaan.
Namun upaya kudeta ini
dapat dihancurkan oleh tentara dengan cepat dan dalam beberapa bulan
mendatang anggota PKI dibantai, diperkirakan sampai setengah juta orang.
Bekerjasama
dengan T. Tedoun, warga di Praha, detikcom menyajikan rekonstruksi
kejadian berdasarkan dokumen Arsip Nasional Ceko, yang pertama kali
diterbitkan dan kesaksian pribadi para pelakunya.
“Ya, itu adalah nama rahasia saya,” Pavka tertawa di sebuah coffee shop di Bratislava (kini ibukota Slovakia, red).
Izidor
Po?iatek (78), “Saya sudah benar-benar lupa bagaimana hal itu terjadi.
Ya, saya suka buku dari Ostrovsky yang berjudul Jak se kalila ocel
(Bagaimana Melumerkan Baja), dan tokoh utama dalam buku itu bernama
Pavka Kor?agin.”
Lalu, pria yang sudah beruban ini menukar
kacamatanya dan menyimak sebuah laporan yang ditulis pada 17/2/1965.
Laporan itu dikirim ke markas intelijen di Praha dari residensi di
Jakarta, yang secara resmi disebut Departemen Ke-1 Kementerian
Luarnegeri Cekoslowakia (Ceko dan Slowakia saat itu masih satu negara,
red).
Isi laporan itu menjelaskan salah satu langkah aktif yang
diorganisir oleh intelijen Cekoslovakia terhadap kedubes AS, bahwa telah
terjadi demonstrasi terhadap kedubes ASdi Jakarta pada 12 dan
15/2/1965, yang diarahkan untuk memprotes agresinya di Vietnam.
Kami
hadir pada demonstrasi itu pada 15/2/1965 dan menurut pendapat kami
adalah merupakan aksi yang dikendalikan oleh otoritas setempat, yang
kelihatannya tidak memiliki kepentingan agar aksi tersebut meluas
terlalu besar.
Untuk itulah kami mempersiapkan langkah aktiv bersandi Znervosn?ní, yang dicocokkan dengan situasi yang ada.
Pada
hari berikutnya yakni 16/2/1965 agen Pavka menghubungi Galbraitha,
Chargé d’ Affaires (Kuasa Usaha, red) pada kedubes AS melaui telepon
umum dengan bahasa Indonesia. Ia mengatakan bahwa dalam beberapa hari
mendatang akan ada aksi terhadap kedubes AS, yang mirip dengan aksi di
tahun 1963 terhadap kedubes Inggris.
Sumber :
http://www.losari.net/2010/09/fakta-baru-g30s-intelijen-komunis-cekoslowakia-ikut-bermain/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar